Cerita Devina Part 2 : Cumbuan Di Kamar Kos Cerita Indah Antara Pemuda Kosan Dan Tante Sexy

Posted on

Aku tinggal di kostan eksekutif surabaya di daerah Manyar. Kostanku teridiri dari 3 lantai, lantai pertama Parkiran mobil yang cukup luas dan juga ada beberapa Kamar yang disewakan untuk sewa harian, semacam hostel, Kostku juga terdapat ruangan gym gratis untuk anak-anak yang tingal di kost, dan juga ruangan untuk para pegawai kostan, yang memang rata-rata di urus oleh pegawai laki-laki yang berjumlah 4 orang.

Sedankang aku tinggal di lantai 2 yang berjumlah 5 orang, 3 laki-laki masih berstatus mahasiswa, dan yang 1 lagi perempuan sama sepertiku sudah bekerja. Namun aku tidak terlalu akrab dengan anak-anak kostan lantai 3. Setelah beres mandi, tiba-tiba muncul niat isengku untuk menggoda pegawai kostku yang memang masih relatif muda sekitar 20-25 tahunan usianya.

Mungkin karena gairahku yang kembali naik setelah mengingat kejadian semalam membuatku bergairah untuk menggoda pegawai-pegawai kostku, aku mulai berfikir cara-cara untuk menggoda salah satu pegawai kostku yang beruntung. Akhirnya aku memiliki ide bagaimana cara mengundang si pegawai kost untuk datang ke kamar kostku, yang untungnya tidak terlalu jauh dari akses tangga dari lantai 1.

Aku mengambil hp ku untuk mengorder sebuah minuman dan makanan melalu applikasi ojek online, dengan modus setelah si Bapak ojol mengantarkan makanan di depan kostan, Pegawai kostku lah yang mengantar makanan tsb ke kamarku. Setelah beres mengorder makanan, aku mulai berpikir harus menggunakan pakaian apa untuk menggoda pegawai kostku tersebut, karena memang sehari-hari aku selalu menggunakan tanktop, atau kaos biasa jika aku dikostan.

Aku mulai membuka lemari-lemari pakaian dan mencoba memilih-milih baju yang akan ku gunakan untuk menggoda pegawai kostku, dan akhirnya aku memutuskan untuk mengenakan lingerie hijau berbahan tipis transparan, aku pun nekat tidak memakai BH, agar pegawai kostku dapat melihat puting susuku, namun aku msh mengenakan celana dalam agar tidak terlalu mencolok.

Cukup lama orderan ku sampai, akhirnya setelah hampir 30 menit masuklah telp dari si bapak Ojol
Ojol : Halo, mbak saya sudah di depan gerbang kostnya mbak, total jadi 62.500 mbak, karena tadi mbak nya jg ada titipan jadi gak bisa saya masukan ke applikasi mbak.

Aku : Oh, iya pak di teken aja belnya, nanti ada pegawai kostan yang ngambil ke depan.
Ojol : OK mbak..
Terdengarlah suara bel kostan berbunyi yang tak lama disambut oleh pegawai kostku, yang bernama Arya.

Arya : Siang Pak, mau cari siapa ya ?
Ojol : Siang Mas, mau nganterin makanan untuk Mbak Devina, tadi dia ada pesan makanan dan minuman.
Arya : Oh bentar ya Pak, saya panggilkan Mbak Devinanya..

Ojol : Gak perlu mas.. tadi Mbaknya udah titip pesan biar dititip ke masnya aja, sekalian ada kekurangan biaya sekitar 12.500 mas.. tadi sebagian sudah di bayar,
Arya : Ohh, Nggih Pak tunggu sebentar Pak biar saya anterin makanan nya, sekalian minta kekurangan nya ya Pak..
Ojo : Iya Mas, suwun

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu kamar kostku, yang tak lain dan tak bukan ada pegawai kostku tsb, Mas Arya. Aku cukup gelisah juga, karena aku memang tidak pernah terlalu seksi di depan pegawai-pegawai kostku dan teman2 kostku. Tapi akhirnya aku benar-benar bulatkan tekatku, Karena memang aku juga yang sudah bergairah dan mulai ketagihan seks, setelah kejadian semalam. Akhirnya ku bukakan pintu kamarku.

Arya : Mbak Devina, ini ada titipan dari Bapak Grab, katanya pesenan Mbak Devina. (Aku sempat memperhatikan wajahnya dengan cukup terkejut melihat penampilan ku yang sangat seksi karena td ku aku perhatikan juga iya sempat menelan ludahnya mungkin karena ia dapat melihat putingku dari balik lingerie transparanku)

Aku : Oh iya Makasih ya Mas Arya..
Arya : Oh iya mbak, katanya bapaknya tadi ada kekurangan bayarnya 12.500 (Aku memang berpura-pura tidak tahu perihal kekurangan biaya untuk bisa sedikit menahan dan tetap memancing gairah pegawai kostku tersebut)
Aku : Oh iya bentar mas, akupun berbalik arah dan menuju meja riasku untuk mengambil dompet dari dalam tas ku,.

Aku sedikit menundukan badan, agar Arya pegawai kostku dapat melihat bongkahan pantatku, dan aku yakin dia pun sangat bergairah melihat tubuh kekar pegawai kostku, walau badanku tidaklah terlalu bohay karna bisa di bilang kurus. Aku sempat melirik ke arah cerimin riasku, betapa Arya sangat menikmati pemandangan yang ada di depan matanya, sehingga ia berulang kali terlihat menelan air liurnya.

“Ini Mas tadi kurangnya 12.500 ya ?” Ujarku sambil menyodorkan uang selembar Rp 20.000,- kepada Mas Arya. Yang langsung iya ambil dari tanganku.
“Bentar ya mbak saya bayarkan dulu ke Bapak Ojolnya” Jawab Arya kepadaku..

Tidak lama memang setelah Arya meninggalkan kamar kostku, iya sudah datang kembali mengetuk pintu kamarku, Namun karena aku yang sedikit nervous, dan berkaca di kamar mandi untuk meyakinkan diri bisa lebih menggoda pegawai kostku itu, Jadi aku jawab saja.

“Masuk aja mas, pintunya gak di kunci saya lg di kamar mandi..” Jawabku. Yang tak lama terdengar suara pintu kamarku terbuka dan tertutup lagi.
“Uang kembali nya saya taruh di meja ya Mbak ?” Tanya Arya kepadaku, Aku langsung keluar dari kamar mandi masih menggunakan pakaian yang tadi.

“Iya mas, taruh aja di meja riasku, makasih ya Mas..” Jawabku sekenanya.
“Ssssaaama-sama Mbak devina” Jawabnya terbata-bata, mungkin karena iya sudah sangat nafsu melihatku dengan pakaian yang cukup seksi, sehingga gairahnya mulai naik.

Aku tersenyum ketika melihat dia gagap, namun aku langsung memalingkan muka dan mengambil remote tv yang tak jauh dari ranjangku, Karena posisiku membelakangi Arya, aku cukup kaget dengan keberanian dia yang langsung memeluk tubuhku dari belakang dan tangan kirinya menyekap mulutku.

“Maaaf mbak, Aku gak kuat liat kamu seksi gini, Aku jadi nafsu liat kamu mbak..” Ujar Arya di telingaku.
Namun aku tak ingin, hanya pasrah memberikan tubuhku secara cuma-cuma kepada pegawai kostku, jadi aku berpura-pura berontak untuk sedikit menjaga harga diriku di depan pegawai kostku tersebut.

“Masss, jangan masss.. Nanti saya bilangin sama Ibu Kost kalo kamu kaya gini…” Jawabku, namun jadi tidak jelas karna mulutku di tutup oleh tangan Arya..
“Suruh siapa Mbak pake baju seksi gini.. kan aku jadi sange mbak liatnya” Ujar Arya kembali, tangan kanannya langsung meremas susuku dari luar lingerieku, karna ia tahu aku tidak mengenakan BH, jadi iya bisa langsung menyentuh puting susuku.

Aku yang terus berantok menyingkirkan tangan Arya dari payudaraku walau itu hanya usaha yang pura-pura.. Karena Aku yakin Arya pun tau bahwa rontaan ku itu pura-pura, Karena putingku saat itu juga sudah mulai mengeras menahan gairah seks.

“Hehehe Mbak Devina ini nolak, tapi sange juga ya Mbak ? Uting kamu udah keras gini Mbak ?” Tanya Arya
“Jangannn mass… ahhh,”Desahku ketika tangan kanan nya mulai turun ke arah pahaku, yang tak lama iya langsung mengelus-elus memek ku dari luat celana dalam.
“Tuh kan mbak, ininya juga udah basah…”Kata Arya sambil memainkan telunjuknya dari luar celana dalamku..

Ia langsung melepaskan pakaianku, dan mendorongku ke ranjang. Aku hanya mengenakan celana dalam saja, menunggu Arya yang langsung membuka kaosnya dan bergabung denganku di ranjang. Tak butuh waktu lama, Arya pun langsung menyusulku ke ranjang setelah membuka kaosnya dan celana panjang yang ia kenakan, hanya tinggal celana boxernya saja yang tersisa.

Ia langsung mencaplok payudaraku dengan rakusnya, meskipun ukuran payudaraku tidak terlalu besar, namun ia terlihat sangat bernafsu memaikan payudaraku yang putih mulus. Tangannya pun tak mau kalah, tangannya ikut meremas dan kadang memilin-milinkan putingku yang semakin mengeras karena nafsu birahiku yang semakin tinggi, setelah mendapatkan rangsangan-rangsangan darinya. Lidah arya terus menari-nari indah di puting susuku.

“Ahh… Geli Masss… ahhh” desahku, sambil memegang kepala arya agar terus memainkan payudaraku.
“Toketmu, bagus banget mbak.. mulus.. aku suka.. mhh” Lanjutnya yang terus mejilati dan meremas2 payudaraku dengan gemas.

Tangan arya mulai turun menyusuri perut rataku, dan mulai menurunkan celana dalamku, Aku hanya merespon dia dengan sedikit mengangkat pinggulku untuk memudahkan dia menurunkan celana dalamku. Tangan kanannya mulai memainkan clitorisku sehingga membuatku semakin basah di bawah sana.

“Mmmhhh.. Enak massss.. ohhh.. Kamu pinter banget mas ngerangsang aku..”Desahku yang mulai terbawa nafsu
Arya melepaskan mulutnya dari payudaraku dan langsung mencium bibirku dengan ganas, aku yang tidak menyangka akan dicium oleh Arya tidak sempat merespon, namun karena akupun sudah mulai terbawa oleh hawa nafsu, Aku langsung membalas ciumannya dengan lebih bergairah.

Aku menjulurkan lidahku masuk ke mulut Mas Arya, untuk mencari lidah dia. Sehingga lidah kami saling membelit dan bertukar ludah. Hingga akhirnya ciuman mas arya turun kembali ke leher ku yang jenjang, membuatku semakin terangsang dan terus ciumannya turun ke perut dan akhirnya sampai pada bibir memekku.

Tak butuh lama lidah Arya langsung memainkan klitorisku dengan lihai, jarinyapun tak tinggal diam, iya mulai memasukan jarinya ke lubang memekku, dan menusuk2an maju mundur hingga aku tak kuasa menahan segala nafsu dan kenikmatan dari Arya.

“Ohhh.. Mass.. mmmhhhh. MMaaassss.. Terussss… Mass…” Desahku yang semakin menikmati rangsangan-rangsangan dari Arya.
Tanganku mulai meremas-remas toketku untuk menambah rasa nikmat yang aku dapatkan dari Arya di bagian bawah, hingga akhirnya aku meraih orgasme yang pertama dari Arya lewat permainan lidah dan jari-jarinya di dalam memekku.

“Ohhh Mass… Aku keluar mass… ohhhhh..” Jeritku
Arya dengan lahapnya meminum semua cairan cintaku yang keluar dari memekku hingga abis. Melihat aku yang sudah meraih orgasme, iya membiarkan ku untuk mengatur kembali nafasku. Namun iya tak terburu-buru untuk menggarap tubuhku, ia ikut berbaring di sebelahku, sambil mengelus-elus rambutku.

“Kamu seksi banget sih mbak, gak nyangka aku bisa liat kamu bugil gini hehee.. apa lagi Mbak Devina juga cantik banget, malah paling cantik di kostan ini dari 5 cewek yang kostan disini” ujar Arya kepadaku.
“Masa sih mas ? Bukannya banyak ya yang cantik-cantik disini ? Mungkin yang dulu di kost sini jg mas ?” Tanya ku kepada Arya.

“Bener kok mbak, Menurutku selama saya kerja disini, Mbak Devina lah yang paling cantik yang pernah kost di kostan sini mbak..” Jawab Arya yang langsung iya cium bibirku.
Aku penasaran dengan ukuran kontol Arya, karena aku yang sudah telanjang bulat, Namun Arya belum telanjang bulat, membuatku berinisiatif untuk memegang kontolnya dari luar boxer.

Ketika tanganku di boxernya, Aku cukup terkejut dengan benda besar yang berada di balik boxer tersebut. “Wow, gede banget, kira-kira segimana ya ?” pikirku dalam hati.
Arya tersenyum ketika tanganku mengelus-elus selangkangan nya dari luar.

“Udah pengen dikontolin ya mbak memeknya ?”Tanya arya sambil nyengir mesum.
Aku cuma menangangguk menjawab pertanyaan Arya.
“Sabar ya mbak, Mbak kan udh keluar, aku belom keluar loh mbak.. tapi kalo di lanjutin sekarang aku takut dan ga enak juga sama kawan-kawan yang lain.. ntar mereka mikirnya macem-macem lagi.. hahaha” Kata Arya dengan tenang.

“Kita lanjut nanti ya mbak.. Aku harus ke bawah skarang gak enak sama temen-temen yang lain” Kata Arya lagi.
Namun kali ini aku tak ingin berhutang budi pada Arya yang telah memberiku orgasme, aku langsung bangkit dan menurunkan paksa celana Arya. Dan Wow benar saja ukuran kontol Arya benar-benar luar biasa, lebih besar dari kontol Pak Anto satpam kantorku, dan juga mantan suamiku. Panjangnya sekitar 17cm dengan diamerter sekitar 2,5 cm.

Aku langsung menggenggam kontol perkasa tersebut yang sudah mengacung dengan gagahnya.. dan mengocok kontol tersebut.
“Duh mbak, tanganmu mulus banget mbak… Tapi aku harus turun mbak.. Ohhhh… Ga enakk Sama temen yang lain…” Desah Aryaa

Aku tak menghiraukan omongan-omongan Arya, karena memang akupun seperti terhinoptis setelah melihat kontol milik Arya yang begitu mempesona menurutku. Aku yang selama ini jijik untuk mengulum kontol baik milik mantan suamiku, atau bahkan Pak Anto sekalipun yang semalem bersetubuh dengankupun aku tak ada keinginan untuk mengulum kontolnya, tapi kali ini sangatlah berbeda.

Aku berinisiatif memberikan kepuasa kepada lawan mainku kali ini. Aku langsung menjilatin batang kontol milik Arya hingga ia merem melek menikmati jilatan-jilatan lidahku di kontolnya.
“Ohh mbakk.. Ohhhh..” desah Arya

Desahan Arya membuatku semakin bersemengat yang langsung ku masukan kontol milik arya ke dalam mulutku. Aku langsung memaju mundurkan kepalaku, untuk memberikan kepuasa kepada kontol Arya, sehingga iya mulai meracau kenikmatan, sambil ku lirik ke Arya hanya bisa merem melek.

“Ohhhh mantap tenan mbak sepongannya.. uhhhh Enak Mbak… Geli-geli sedap..” Racau Arya, sambil tangannya mengelus-elus rambutku.

Aku berhenti mengulum kontol Arya, dan mencium kembali bibir arya, namun tak ciumannya tak lama, kini aku mulai memaikan puting susunya Arya sambil tangan ku terus mengocok-ngocok kontol arya. Arya yang masih mengelus-ngelus rambut, terus mendesah ke enakan, mungkin ini emang kelemahan dia pikirku.

“Oh, mbakk geli banget… Terus Mbak enak uhhhh…” desah arya semakin bernafsu
Aku kembali turun dan mengulum kembali kontolnya hingga akhirnya Kontolnyanya menyemburkan peju di dalam mulutku..
“Ohhh mbakkk aku keluar mbakk.. Gak kuattt ohhh..” Erang Arya sambil menyemprotkan pejunya di mulutku.

Aku menelan smua peju yang di semburkan Arya di mulutku. Walaupun asin tapi ku coba nikmati peju milik pegawai kostku ini. Sambil aku membersihkan sisa-sisa peju yang ada di kontol Arya..

“Makasih ya mbak, walau aku pengen nyobain memek Mbak Devina, tapi aku harus kebawa sekarang..” Ujar arya sambil mencium keningku.
“iya mas.. sama-sama, makasih juga udah bikin aku orgasme tadi..” Jawabku

“Heheehehe..” Arya tersenyum kepadaku.
“Tapi janji ya mas nanti puasin aku pake kontolmu yang gede…” Kataku pada arya
“Iya mbak, Nanti kalo kondisi aman Kita terusin perangnya..” Jawab Arya sambil berpakaian kembali.

Sebelum keluar dari kamarku, Aku mencium bibir Arya sebagai ucapan tanda terima kasih dan Arya pun keluar dari kamarku. Aku yang masih penasaran dengan kenikmatan dari kontol Arya hanya bisa berbaring dengan tubuh yang masih telanjang bulat..

Aku yang masih terbaring di ranjangku, setelah meraih orgasme dari permainan lidah Arya tanpa sehelai benangpun, sebenarnya masih ingin meraih kenikmatan dari Kontol Arya, jujur saja setelah melihat ukuran kontol Arya yang begitu mempesona di mataku, Aku jadi semakin ingin mengeksplor kenikmatan-kenikmatan seks dari berbagai Pria.